Peran Guru Dalam Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Di Sekolah Dasar, kegiatan Bimbingan
Konseling tidak diberikan oleh Guru Pembimbing secara khusus seperti di jenjang
pendidikan SMP dan SMA. Guru kelas harus menjalankan tugasnya secara
menyeluruh, baik tugas menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan
Penjaskes) dan memberikan layanan bimbingan konseling kepada semua siswa tanpa
terkecuali. Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno
(1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi
layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Guru Sekolah Dasar harus
melaksanakan ketujuh layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap
permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga
tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa
dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan
permasalahan pembelajaran yang cukup berarti. Implementasi kegiatan BK sangat menentukan keberhasilan proses
belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan
BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
yang dirumuskan.
Sardiman (2001:142) menyatakan
bahwa Peran Guru dalam Kegiatan Bimbingan dan Konseling yaitu:
- Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar nformative, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
- Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
- Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
- Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
- Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
- Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
- Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
- Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
- Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Semoga Sekedar CoretanQ ini bermanfaat.
0 Comments