Narsis adalah Gangguan Psikologis (Penyakit Mental). Dewasa ini dalam pergaulan kita sehari-hari sering
mendengar ucapan “Jangan narsis aah”, “Narsis banget sih lo”, “g usah narsis
deh”, dan banyak lagi lainnya. Apa yang
ada dalam benak anda bila mendengar kata “Narsis”? Sebagian orang pasti berfikir Narsis itu adalah orang
yang iseng foto-foto diri sendiri atau minta difotoin alias gila kamera serta
sok cakep. Tetapi sebenarnya Narsis tidak hanya dapat dikatakan demikian
saja, namun tahukah anda bila Narsis adalah Gangguan Psikologis (Penyakit Mental) yang dalam
bahasa Psikologi Narcissistic Personality Disorder (NPD).
Narcissistic
Personality Disoder (NPD) merupakan
suatu situasi seseorang yang ia rasakan sebagai sesuatu yang benar-benar nyata
adalah tubuhnya sendiri, kebutuhan, perasaan, pikirannya, benda, dan
orang-orang yang masih memiliki hubungan. Disertai dengan obsesi dan hasrat
yang kuat dalam mempertahankan miliknya tersebut. Dalam sejarah Narsisisme (bahasa Inggris) atau narsisme (bahasa Belanda) adalah
perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami Marsis
disebut narsisis (narcissist). Istilah Narsis pertama kali digunakan
dalam Psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari seorang tokoh mitos Yunani.
Tokoh tersebut bernama Narkissis atau Narcissus (bahasa latin), yang dikutuk
sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam dan tanpa sengaja ia
menjulurkan tangannya, sehingga tenggelam dan tumbuh bunga yang hingga saat ini
disebut bunga Narsis.
Menurut Spencer A Rathus dan Jeffrey S Nevid
dalam bukunya, Abnormal Psychology (2000), mengatakan bahwa seseorang yang
narcissistic adalah orang yang memandang dirinya secara berlebihan. Senang
menyombongkan diri dan menerima pujian. Sedangkan menurut Kaplan dan Saddock
(1997), bahwa orang dengan gangguan kepribadian narsistik mungkin memiliki
perasaan kebesaran akan pentingnya dirinya. Mereka menganggap dirinya sendiri sebagai
orang yang khusus dan mengharapkan terapi yang khusus. Mereka menanggapi kritik
secara buruk dan mungkin menjadi marah sekali jika ada orang yang berani
mengkritik mereka, atau mereka mungkin tampak sama sekali acuh tak acuh
terhadap kritik.
Narsis adalah Gangguan Psikologis (Penyakit Mental) yang bisa disebabkan
faktor keturunan dan faktor lingkungan sekitar. Narsis muncul akibat pujian
yang diterima terus menerus dari orang lain. Misalnya, seseorang akan merasa
cantik atau ganteng karena banyak orang yang memujinya meski dia sendiri tidak
merasa demikian. Narsis kemungkinan besar dialami saat masih muda dan orang
yang berpotensi narsis biasanya adalah anak yang selalu dimanja karena terus menerus
mengharapkan perhatian yang sama di lain waktu.
Penderita
gangguan Psikologi Narcissistic Personality Disorder (NPD) membutuhkan
psikoterapi apabila gangguan ini sudah begitu kuat melekat Adapun ciri-ciri
orang-orang Narsis / narsistik secara umum antara lain :
1. Fantasi, yaitu seseorang narsistik dipenuhi
fantasi tentang kecantikan, ketampanan, kekuasaan, kepandaian, kesuksesan, atau
cinta.
2.
Superior, yaitu seorang narsis merasa paling
hebat tapi tidak ada yang sebanding dengan dirinya
3. Tak berempati, yaitu seorang naris tidak mampu untuk
mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain.
4.
Iri, yaitu penderita narsis akan merasa
iri kepada orang lain atau bahkan menganggap orang lain itu iri dengannya.
5.
Istimewa, yaitu penderita narsis selalu
ingin diistimewakan oleh orang lain.
6. Sombong, yaitu penderita narsis akan merasa
terhebat sehingga mengarah pada sikap sombong.
7. Sensitif, yaitu penderita narsis sebenarnya orang
yang memiliki pribadi lemah, mudah terluka serta emosional.
Demikian
Sekedar CoretanQ kali ini. Semoga informasi singkat mengenai Narsis
bisa menambahan pengetahuan kita. Terima kasih.
0 Comments