Ambisi
meraih kemenangan dan prestasi, serta pujian dari banyak orang kadang
menggelapkan mata beberapa orang. Tak terkecuali seorang atlet. Demi meraih
gelar juara ada yang rela untuk menggunakan shortcut alias jalan pintas. Apa
maksudnya? Yang dimaksudkan disini adalah penggunaan doping demi meraih hal-hal
di atas. Memang tak sedikit atlet pengguna doping seperti Lance Amstrong (atlet
sepeda), Damola Oyasemi (atletik), Nadzeya Ostapchuk (atlet tolak peluru), dan
Dimitris Chondrokoukis (atlet lompat inggi). Sebenarnya doping itu sudah ada
sejak bumi masih dipadati hutan. Orang Amerika dan Afrika banyak mengkonsumsi
tanaman liar dan madu sebagai penambah energi sebelum mereka berburu, perang
atau bepergian jauh.
Pada Perang
Dunia II, juga diproduksi pil yang mampu mngurangi rasa lelah dan meningkatkan
kewaspadaan para tentara perang. Sekarang doping banyak digunakan dalam dunia
olahraga. Menjadi atlet yang dielu-elukan dan mendapat banyak pujian memang
membanggakan. Namun dibalik itu semua pasti ada beban yang mendera sang atlet.
Mereka punya beban untuk mengharumkan nama mereka, organisasi bahkan negara.
Tuntutan besar dari banyak orang pada akhirnya kadang memaksa atlet untuk
menempuh segala cara agar meraih kemenangan. Salah satunya adalah melakukan
doping. Mereka rela meminum obat-obatan tertentu yang mampu membuat sang atlet
merasa lebih kuat dan energik.
Segala
bahaya dan resiko itu terkadang kalah oleh harapan bahwa mereka dapat
memperoleh prestasi karena keunggulan dibidang olahraga yang didapat dari doping.
Obat-obatan yang dikenal meningkatkan perfoma tersebut sangat tidak dianjurkan
oleh International Olympic Committee (IOC). Selain dianggap curang, tidak
jujur, tidak sportif, doping juga memberi efek samping yang besar, seperti
gagal ginjal, stroke, cacat bahkan sampai kematian. Masing-masing senyawa
doping mempunyai efek berbeda baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang
dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Perkembangan doping makin hari
makin meningkat. Sekarang ini sudah ada doping dengan modifikasi baru yaitu
melalui cara doping gen. DNA yang dimodifikasi dalam bentuk virus akan
dimasukkan dalam tubuh melalui suntikan. Hal ini dimaksudkan agar sel darah
merah pembawa oksigen bisa meningkatkan massa otot dan stamina.
Untuk itu
ada beberapa jenis obat yang umumnya dipakai sebagai doping. Ada 3 jenis obat
tersebut yaitu :
1. Narkotika
Obat ilegal
ini memang tidak hany membuat orang fly, tapi juga meningkatkan perfoma
seseorang dan meredakan rasa sakit. Dua diantaranya adalah morfin dan metadon.
Doping jenis ini cukup sukuai karena bisa dionsumsi denganc ara apa saja. Baik
ditelan maupun disuntikkan ke pembuluh darah atau otot.
2. Steroid
Steroid
merupakan obat ajaib pembentuk otot. Awalnya steroid diciptakan untuk
menyembuhkan penyakit dengan cara meningkatkan hormon dalam tubuh. Kini obat
jenis ini lazim digunakan sebagai penambah massa otot. Penggunaan steroid
biasanya terlihat dari ukuran kepala membesar.
3. Doping Darah
Cara kerja
doping ini meningkatkan hemoglobin hingga tubuh dapat membawa oksigen lebih
banyak ke otot. Secara umum ada 3 Doping Darah yang terkenal luas yaitu
transfusi darah, injeksi erythropoietin (EPO), dan injeksi sintetis pembawa
oksigen. Perolehan stamina yang tinggi sebanding dengan resiko penyumbatan
pembuluh darah dan stroke pun meningkat.
Itulah
kilasan mengenai doping. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita.
0 Comments