Analisis Laporan Keuangan




A. KEADAAN UMUM NEGERI KITA
Sudah bukan rahasia lagi bahwa dalam menyusun laporan keuangan, terutama perusahaan lokal skala menengah-kecil, terkesan asal-asalan sekedar formatilas dan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu. Perusahaan yang mempunyai tujuan untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan bagi para pemegang saham atau pemilik akan selalu membutuhkan laporan keuangan.
Semakin penting fungsi laporan keuangan sebagai sumber informasi keuangan perusahaan bagi para pemakai untuk mengambil keputusan, semakin tinggi tuntutan kualitas laporan keuangan yang disajikan. Pemakai laporan keuangan akan merasa puas apabila keingintahuannya mengenai kondisi keuangan perusahaan dapat terpenuhi secara transparan, didukung angka-angka yang andal dan dapat diperbandingkan serta pengungkapan kebijakan akuntansi yang jelas sesuai standar akuntansi keuangan.

Bukan sekedar laporan keuangan yang ecek-ecek (tidak berkualitas) tetapi harus laporan keuangan yang handal dan berkualitas tinggi. Untuk mengetahui kualitas dari laporan keuangan itu, perlu adanya penelaahan atau menindaklanjuti laporan tersebut dengan kata lain yaitu menganalisa laporan keuangan. Tetapi sayang, untuk menyajikan laporan keuangan yang berkualitas dan handal terkadang masih merupakan hambatan atau sesuatu yang tabu bagi sebagian besar pelaku bisnis di negeri kita.  
Kompetensi global dalam pergaulan internasional dapat dipastikan memaksa perusahaan untuk membuka diri secara transpran. Hal ini tercermin dalam laporan keuangan sebagai salah satu alat komunikator. Bila tidak ingin tersisih dari komunitas tersebut maka mau atau tidak mau perusahaan harus menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang berkualitas dan handal.
 Dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan harus bertujuan umum dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang telah diupayakan setara dengan standar akuntansi internasional. Selain itu sekaligus membantu melakukan sosialisasi standar akuntansi keuangan di kalangan masyarakat luas.


B. LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENTS)
Laporan keuangan (financial statements) adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggungjwabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Atau secara singkat dapat dikatan laporan yang memberikan gambaran akuntansi atas oprasi serta posisi keuangan perusahaan.
Secara umum laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas dalam satu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan di luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang bersangkutan dengan perusahaan. Sebagai sumber informasi laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami, dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya atau dengan perusahaan sejenis.
Laporan keuangan pokok terdiri dari 4 laporan meliputi :
1.   Neraca (balance sheet) berisi laporan sistematis keadaan aktiva, utang dan modal sendiri perusahaan pada saat tertentu.
2. Laporan Laba/Rugi (income statements) yaitu berisi laporan sistematis tentang pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya perusahaan dalam satu periode sehingga dapat menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan.
3.   Laporan saldo laba (statements of retained earnings) yaitu berisi laporan sistematis tentang laba yang dihasilkan dan akan dibagikan sebagai deviden atau ditahan selama periode tertentu. Laporan ini juga biasa disebut laporan perubahan ekuitas.
4.   Laporan arus kas (statements of cash flows) yaitu laporan yang menggambarakan kemampuan persahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut, yang diklarifikasikan sebagai aktivasi operasi, investasi, dan pendanaan.
5.    Catatan atas laporan keuangan yaitu merupakan kunci untuk mamahami secara lebih mendalam bagi pengguna laporan.
Tidak hanya sekedar menyusun laporan keuangan saja tetapi juga harus diperhatikan mutunya. Maka untuk itu peru menganalisa laporan tersebut. Untuk menganalisa laporan keuangan membutuhkan beberapa langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut meliputi :
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
Mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahan tersebut.
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan) industri dimana perusahaan beroperasi, perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, perubahan faktor-faktor ekonomi.
3. Mempelajari dan mereview laporan keuangan
Tujuan mempelajari dan mereview laporan keuangan adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas mengambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Atau dengan perkataan lain laporan tersebut sudah matang dan siap untuk dianalisa.
4. Menganalisis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai metoda dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis tersebut.


C. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN TEKNIK ANALISA LAPORAN  KEUANGAN
Leopold A. Bernstein, memberi definisi analisis laporan keuangan sebagai berikut “ Financial Statement Analysis is the judgemental process that aims to evaluate the current and past financial positions and result of operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and predictions about future conditions and performance”
Dengan kata lain definisi dari Analisis Laporan Keuangan adalah :                      “ Merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya , menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut , dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri”.
Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian fungsi yang pertama dan yang utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengkonversi data menjadi informasi.
Analisis Laporan Keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, diantaranya :
a.  Digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger.
b.   Sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa yang akan datang.
c.   Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya.
d.      Sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
Dari semua tujuan tersebut, yang terpenting dari analisis laporan keuangan adalah tujuannya untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi. Selain itu juga untuk mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.
Tidak kalah pentingnya dati pengertian dan tujuannya bahwa teknik penganalisaan harus diperhatikan. Secara umum metode analisis laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua :
1.   Metoda Analisis Horizontal (Dinamis)
Adalah metoda analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode) , sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda yang bergerak dari tahun ke tahun (periode). Yang termasuk ke dalam analisis ini adalah teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor
2.   Metoda Analisis Vertikal (Statis)
Adalah metoda analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu , yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Metoda ini membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama dan hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama. Teknik analisis yang termasuk pada metoda ini antara lain teknik analisis prosentase per-komponen (Common Size), analisis ratio, dan analisis impas.
Agar diperoleh hasil optimal, analisis terhadap laporan keuangan harus mempunyai fokus yang jelas. Ini berarti diharapkan dapat memenuhi kebutuhan umum para pemakai laporan keuangan harus difokuskan pada lima area analisis, yaitu untuk menilai likuditas, struktur modal, return on investment, pemanfaatan aktiva dan kinerja operasi. Dengan teknik yang tepat pasti dihasilkan dua informasi penting, yaitu informasi mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan


D. KESIMPULAN
Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
1.    Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
2.      Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi
3.      Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi
4. Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal kerja perseroan.
5.  Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
Dengan pengambilan keputusan yang tepat maka dampak utama adalah pada suatu perusahaan itu sendiri. Semakin tepat pengambilan keputusannya maka pemilik modal akan menanamkan sahamnya diperusahaan tersebut. Hal ini memberikan dampak positif bagi perusahaan, semakin tersedianya dana semakin lancar pula produksi yang dilakukan.
Dengan tersedianya dana kegiatan perusahaan pun dapat berjalan lancar sehingga laba atau profit yang dihasilkan akan bertambah besar. Selain itu, laba perusahaan tidak hanya dinikmati oleh pimpinan perusahaan dan harus melebar pada tingkat yang paling bawah dengan tujuan pemerataan kesejahteraan. Manfaat lain yaitu semakin besar perusahaan maka semakin banyak pula menyerap tanaga kerja. Hal ini sangat membantu pemerintah dalam mengurangi angka penggangguran.

Post a Comment

0 Comments