Terusan Makna Peribahasa Bagian Kesatu
Seperti badak makan anaknya
Orang tua yang tega mencelakakan anaknya
Berat dapat dimiliki, hati tak dapat dimiliki
Seseorang yang tak mencintai kekasihnya karena
belum bisa melupakan kekasih dahulu
Biarpun badan penat asalkan hati senang
Biarpun hidup susah tapi dapat merasakan
kebahagiaan
Bila pandai menggulai, badar menjadi tenggiri
Untuk mencapai sesuatu harus berusaha
Bagai mengail kucing hanyut
Mengerjakan sesuatu yang tidak bermanfaat
Bagai mengayuh biduk hilir
Seseorang bahagia sebab diberi pekerjaan yang
sesuai bidangnya
Bagai menyurat di atas air
Menyelesaikan suatu pekerjaan tetapi tidak ada
artinya
Bagai minum air bercacing
Menyelesaikan pekerjaan dengan terpaksa karena
tidak menyukainya
Bagai parang bermata dua
Keuntungan bisa diambil dari kedua belah pihak
Bagai perahu tak berkemudi
Seperti negara tidak mempunyai pemimpin
Bagai empedu lekat dihati
Sesuatu yang seimbang dan tidak mudah dipisahkan
Besar kayu besar bahannya
Besar pendapatan besar pula pengeluarannya
Bungkam seribu bahasa
Saat ditanya tak mau menjawab sedikit pun
Bahasa menunjukkan bangsa
Gaya bahasa seseorang dapat menunjukkan asal
usulnya
Lebih baik berputih tulang daripada berputih mata
Lebih baik ditinggalkan daripada ditunggu
Memikul di bahu menjinjing di kepala
Semua yang akan dikerjakan hendaknya direncanakan
dulu
Tangan mencencang bahu memikul
Hanya orang yang bersalah yang akan diberi hukuman
Jangan mengukur baju orang di badan sendiri
Jangan mengukur derajat seseorang dengan diri
sendiri
Dibakar tak hangus direndam tak basah
Orang yang sulit dinasehati
Bakar tak berapi
Orang yang berpura-pura
Bakar air ambil abunya
Yang diinginkan sangat janggal jadi sulit
mencapainya
Bagai baling-baling mendapat angin
Orang yang tidak memiliki pendirian tetap
Bagai baling-baling di atas gunung
Orang yang sedang kebingungan
Hati
bagai baling-baling
Hatinya
merasa khawatir/was-was
Seperti pohon bambu ditiup angin
Perasaan yang tidak menentu
Menjemur bangkai di atas bukit
Menceritakan kejelekan yang dilakukan orang lain
Bangkai gajah bolehlah ditutup dengan nyiur
Kejahatan besar tidak mudah ditutupi begitu saja
Lepas bantal berganti tikar
Seorang lelaki yang menikah dengan saudara istrinya
yang telah meninggal
Bapak burik anak tentu rintik
Sifat orang tua pasti menurun pada anaknya
Bapak bergendang anak menari
Tingkah laku anak yang meniru orang tuanya
Bagai duduk di atas bara
Sedang dalam kebingungan; serba salah
Genggam bara api biar jadi arang
Bersabarlah dalam mengerjakan pekerjaan sulit
Mandi tak basah
Pekerjaan yang tidak diselesaikan
Bagai pinang sebatang
Orang yang tidak mempunyai sanak saudara
Banyak habis sedikit sedikit sedang
Banyak sedikitnya kebutuhan seseorang tergantung
banyak sedikitnya pengeluaran
Banyak udang banyak garamnya, banyak orang banyak ragamnya
Setiap orang tidak sama kesukaannya
Lempar batu sembunyi tangan
Orang yang tak mau bertanggungjawab atas
perbuatannya
Mencampakkan batu keluar
Orang yang lebih mengutamakan orang lain daripada
dirinya sendiri
Batu pun empuk, jangankan hati manusia
Nasehat yang lemah lembut yang mampu melunakkan
hati
Jauh bau bunga dekat bau tahi
Jika dekat saling bertengkar jika jauh merindukan
Bau busuk tiada berbangkai
Dituduh melakukan kesalaha tapi tidak ada bukti
Baunya setahun pelayaran
Orang yang berbuat baik akan dikenang walaupun
sudah meninggal
Bakar tiada berbau
Tidak percaya atas cerita orang lain
Bayang-bayang disangka tubuh
Mengharapkan sesuatu di luar kemampuannya
Bayang-bayang sepanjang jalan, selimut sepanjang
tubuh
Pengeluaran harus sesuai penghasilan
Bagai beban sudah dipintu
Melakukan sesuatu yang hampir selesai
Ibarat beban belum terlepas dari bahu
Seorang anak yang masih bergantung pada orang tua
0 Comments