Makna Peribahasa Bagian Kesatu



Berdiang di abu dingin
Meminta bantuan pada orang yang bersifat jelek

Kalah jadi abu menang jadi arang
Sama-sama merugi setelah pertengkaran

Ada bunga ada lebah
Dimana tempat yang banyak mendatangkan rezeki pasti banyak pula orang yang datang

Ada padang ada belalang
Asal mau berusaha pasti memperoleh keberhasilan

Ketika ada jangan dimakan telah habis maka dimakan
Jika mendapatkan kesenangan ingatlah pada saat kesusahan

Tak ada tolak angsurnya
Mengejar cita-cita tak pandang usia

Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
Dalam melalukan sesuatu harus sesuai aturan yang berlaku

Adat diisi tembaga, tembaga dituang
Melakukan pekerjaana jangan menyimpang aturan

Adat dunia balas membalas, syariat palu pemalu
Kebaikan dibalas kebaikan, kejahatan dibalas kejahatan

Adat lama pusaka usang
Adat istiadat yang tak berubah

Air beriak tanda tak dalam
Orang bodoh yang banyak bicara

Air laut pun ada pasang surutnya
Keberuntungan seseorang selalu berubah-ubah

Air tulang bubugan, turunnya ke cucuran atap
Sifat dan tabiat anak biasanya seperti orang tuanya

Air besar batu bersibak
Bila terjadi kerusuhan, semua orang menyelamatkan diri sendiri

Bagai air di atas daun talas
Orang yang berpendirian tidak tetap

Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
Orang yang gelisah karena mengalami kesusahan

Seperti menuang secawan air dilautan
Melakukan pekerjaan yang sia-sia

Air jernih ikannya jinak
Suatu daerah yang makmur, subur dan aman pastilah warganya hidup damai

Air mudik ke sungai, semua teluk diranai
Mengeluarkan biaya tidak sesuai dengan kebutuhannya

Air dicecah tiada akan putus
Suatu ikatan persaudaraan yang kokoh

Air digenggam tiada tiris
Orang yang banyak harta tetapi pelit (tidak mau meberi sumbangan/bantuan)

Bagai air titik di batuan
Menasehati orang yang keras kepala hanya sia-sia

Membuang air keruh, mengambil air jernih
Membuka lembaran baru dan melupakan kenangan masa lalu

Mengairi sawah orang
Melakukan pekerjaan tetapi orang lain yang diuntungkan

Air tenang jangan dikiran tidak berbuaya
Orang yang diam bukan berarti penakut

Sambil menyelam minum air
Sekali bertindak dapat menyelesaikan pekerjaan yang lain

Seperti air pembasuh kaki
Memberi sesuatu yang tidak dihargai

Air mata jatuh ke perut
Kesedihan yang disembunyikan

Membasuh muka dengan air liur
Orang yang namanya tercemar akan sulit mendapat kepercayaan lagi

Sumur digali air pun datang
Apa yang diharapkan telah tercapai

Sebelum ajal berpantang mati
Hidup dan mati seseorang hanya Tuhan yang menentukan

Bagai ajung berat sebelah
Keputusan yang tidak adil

Lubuk akal tepian ilmu
Meminta nasehat sebaiknya kepada orang yang pandai/mengerti

Akal akar berpulas tak patah
Perselisihan pendapat akan selalu dimenangkan oleh orang bijak

Tiada rotan akar pun jadi
Kalau tak ada yang baik, yang kurang baik pun bisa digunakan

Telah berurat akar
Sesuatu yang tidak bisa diubah lagi

Bergantung pada akar lapuk
Mengharapkan bantuan dari orang yang tidak bisa membantu

Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
Ketika sedang berhadapan bersikap baik tetapi saat tidak berhadapan menjelek-jelekan

Alang terjawab, tepuk terbalas
Yang berbuat baik dibalas kebaikan dan yang berbuat jahat dibalas kejahatan

Tegak seperti alif
Orang yang berpendirian tetap

Jaman beralih, musim bertukar
Selalu mengikuti perkembangan jaman

Alu patah, lecung hilang
Mendapat musibah berturut-turut

Bagai alu pencukil duri
Melakukan pekerjaaan yang sulit dilakukan

Alur bertempuh, jalan berurut
Melakukan sesuatu hendaknya dilakukan dengan aturan yang berlaku

Yang diamalkan sudah pecah, yang dimaksud musah sampai
Harapan yang telah menjadi kenyataan

Ampang sampai keseberang, dinding sampai ke langit
Melakukan sesuatu jangan kepalang tanggung (setengah-setengah)

Bagai anai-anai bubus
Daerah yang subur didiami banyak orang

Anak mati berkalang bapak, bapak mati berkalang anak
Keluarga yang tampak rukun

Belum beranak sudah ditimang
Berharap sesuatu yang tidak dapat dicapai

Rusak anak karena menantu
Mendapatkan menantu yang menyusahkan

Sayang anak dilecuti, sayang negeri ditinggalkan
Anak boleh disayang tapi jangan dimanjakan

Belum beranak sudah berbesan
Harapan yang sia-sia

Angan-angan menerawang ke langit
Mengharapkan sesuatu diluar kemampuannya

Angan lalu pahat tertumbuk
Suatu usaha yang tidak disesuaikan dengan modal

Angguk bukan, geleng iya
Mengerjakan pekerjaan yang berlawanan dengan hati

Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam
Rahasia yang tak dapat disembunyikan

Kabar angin
Berita yang belum tentu kebenarannya

Kemana angin deras, ke situ condongnya
Orang yang tidak memiliki pendirian tetap

Menunggu angin lalu
Melakukan pekerjaan yang tidak berguna

Membuang-buang angin
Menyebarkan berita bohong

Angkuh terbawa, tampan tertinggal
Orang cantik/tampan belum tentu baik hatinya

Angus tiada berapi, karam tiada berair
Orang yang mendapat musibah terus-menerus

Bagai anjing berebut tulang
Saling berebut harta warisan

Bagai anjing dan kucing
Selalu bertengkar tidak pernah rukun

Bagai anjing beranak enam
Orang yang mempunyai penyakit badannya kurus

Bagai anjing menyalak dipantat gajah
Seperti rakyat kecil yang melawan penguasa

Bagai anjing menyalak tiada mengigit
Orang yang berlagak pintar tapi sebenarnya bodoh

Datang tak berjemput, pulang tak diantar
Berbuah tak senonoh terhadap orang lain

Api padam puntung berasap
Masa lalu yang diungkit-ungkit kembali

Kalau tak ada pai tentu tak ada asap
Ada peristiwa pasti ada yang menyebabkan

Seperti meniup api di atas air
Perbuatan yang sia-sia

Bagai api makan dedak
Perasaan yang masih mendendam

Bagai api makan sekam
Menyimpan dendam yang membara

Bagai api dan asap
Suatu persahabatan yang tidak dapat dipisahkan

Bagai api berjumpa minyak
Orang yang jahat pasti lebih berani bila bersama kelompoknya

Diapit tidak bersangit, ditambat tidak bertali
Hati yang masih ragu ketika memutuskan persoalan

Terapung tak hanyut, terendam tak basah
Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru

Terapung sama hanyut, tenggelam sama basah
Rasa suka dan duka ditanggung bersama

Bagai terapung ditengah laut dipukul ombak jatuh ke tepi
Permasalahan yang masih terkatung-katung belum ada penyelesaian

Membasuh arang di dahi
Berusaha menghilangkan rasa malu karena melakukan perbuatan tercela

Sudah banyak makan asam garam
Orang yang mempunyai banyak pengalaman dan pengetahuan

Sudah tahu asam garamnya
Suatu perbuatan yang telah diketahui banyak orang

Ayam dapat musang pun dapat
Dua pekerjaan yang diselesaikan dalam satu tindakan

Bagai musang berbulu ayam
Berpura-pura baik untuk menutupi maksud jahatnya

Asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke limbah
Orang yang merantau pada suatu saat pasti akan kembali juga ke kampung halamannya

Seciap bagai ayam, sedencing bagai besi
Suka duka dialami bersama-sama, senasib sepenanggungan

Ayam bertelur di padi mati kelaparan
Walaupun sudah kaya tetapi masih merasa kurang

Bagai ayam bertelur di lumbung
Hidunya senang karena berharta melimpah

Ayam berkokok disiang hari
Sudah ada tanda-tanda yang jelas

Post a Comment

0 Comments