FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PEMBELAJARAN


Sumber Gambar : https://kurikulum2013kelas6.wordpress.com
FAKTOR PENENTU PEMBELAJARAN. Sebagai sebuah proses, pembelajaran dihadapkan pada beragam permasalahan, problematika. Problematika pembelajaran adalah berbagai permasalahan yang mengganggu, menghambat, mempersulit, atau bahkan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Problematika pembelajaran dapat ditelusuri dari jalannya proses dasar pembelajaran. Secara umum, proses pembelajaran dapat ditelusuri dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh 3 faktor, Bahan Baku (Raw Input), Instrumen, dan Lingkungan. Proses tersebut dapat digambarkan sebagaimana bagan berikut.

  

 Pembelajaran pada dasarnya merupakan usaha mengubah atau meningkatkan potensi seseorang, calon siswa (raw input) menjadi pribadi baru (raw output) dengan kualitas tertentu. Pembelajaran mengubah sikap, prilaku dan kemampuan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi mampu. Pembelajaran juga berarti meningkatkan potensi seseorang dari sedikit tahu menjadi lebih banyak tahu, bahkan dari kurang baik menjadi lebih baik melalui  proses belajar yang dijalani.    

INSTRUMEN PEMBELAJARAN
Instrumen pembelajaran adalah segala kelengkapan yang memungkinkan proses pembelajaran berlangsung dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Instrumen pembelajaran terdiri dari guru, managemen sekolah, kurikulum, sarana dan prasarana.

LINGKUNGAN
Problem pembelajaran juga dapat muncul dari faktor lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kondisi masyarakat sekitar sekolah yang mempengaruhi kelangsungan proses pembelajaran. Pengaruh tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: berpengaruh pada siswa dan pengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan atau sekolah.

BAHAN BAKU (RAW INPUT)
Calon siswa merupakan bahan baku pembelajaran. Merekalah yang akan "diolah" melalui proses pembelajaran hingga mencapat kondisi tertentu. Melalui proses pembelajaran mereka diubah, dikembangkan atau ditingkatkan potensinya, sehingga mereka berubah dari kondisi sebelumnya. Mereka berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak dewasa menjadi dewasa, dari tidak mampu menjadi mampu, dan sebagainya.

Post a Comment

0 Comments