4 penyakit langganan anak


kesehatan anak
Penyakit langganan anak. Menjaga kesehatan anak merupakan sesuatu yang selalu menjadi perhatian khusus di kalangan orang tua. Terlebih lagi pada saat pergantian musim yang umumnya disertai dengan berkembangnya berbagai gangguan kesehatan terutama pada anak-anak. Umumnya pada musim pergantian musim selalu diawali hujan yang tidak merata di beberapa wilayah. Ini menyebabkan sebagian kawasan masih tetap berdebu dan berudara panas. Selanjutnya, debu dan kotoran yang masih tersisa di kawasan tersebut dengan mudah diterbangkan angin ke kawasan lain, dan menjadi vektor (pembawa) penyakit. Anak-anak yang termasuk rentan penyakit. Kalau dibiarkan, mungkin saja berkembang dan menjadi gangguan kesehatan anak yang merugikan.

Menurut World Health Organization (WHO) sebagai organisasi kesehatan dunia telah bahwa setidaknya ada 4 (empat) gangguan kesehatan yang sering menyerang anak. 4 penyakit langganan anak tersebut sangat berkaitan dengan daya tahan tubuh. Yang artinya kalau daya tahan tubuh anak lemah, maka resiko anak terserang gangguan kesehatan tersebut semakin tinggi. Oleh karena itu, anda sebagai orangt tua harus selalu waspadai gangguan-gangguan kesehatan yang sering menyerang anak ini. Langkah ini akan membantu orang tua untuk menjaga anak-anaknya terhindar dari gangguan tersebut.

Adapun 4 penyakit langganan anak tersebut yaitu :
1.    Flu
Flu sering disebut dengan influenza. Penyebabnya adalah virus influenza. Gejala flu diawali dengan batuk-pilek, demam atau panas tinggi, tubuh anak menggigil, sakit tenggorokan, otot pegal, dan mata terasa panas serta merah. Mengingat virus influenza menular lewat udara ataupun bersin, sebaiknya anak menggunakan masker sehingga virus influenza tidak menular melalui udara maupun percikan ludah.

2.    Diare
Diare adalah salah satu gejala adanya gangguan infeksi saluran pencernaan. Biasanya, diare berkaitan dengan tingkat higienis yang rendah. Penyebab diare adalah rotavirus, bakteri, atau bahan yang tidak dibutuhkan tubuh. Anak dikatakan diare bila buang air besar (BAB) lebih dari empat kali dalam kurun waktu 24 jam atau satu kali BAB encer dan menyembur (mencret). Mengatasi Diare tidak lantas dengan memberikan obat antidiare. Biarkan tubuh mengeluarkan hal-hal tak perlu dari tubuhnya. Selama diare, sebaiknya hindari buah-buahan, kecuali pisang. Kandungan zat pektin dalam pisang dipercaya mampu mengeraskan tinja. Cara yang dilakukan ini untuk menghindari anak dari dehidrasi sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Pencegahan diare dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan diri maupun lingkungan yaitu membiasakan anak untuk cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Cucilah tangan minimal 20 detik dengan menggunakan air bersih mengalir dan sabun. Jaga kebersihan peralatan makan dan minum anak. Perhatikan pula kebersihan dan keamanan makanan anak.

3.    Radang tenggorokan
Faringitis atau Radang tenggorokan sebenarnya adalah infeksi pada tenggorokan. Gangguan kesehatan ini umumnya menyerang anak usia batita dan akan menyerang saat daya tahan tubuh kurang baik. Gejalanya, demam, sakit tenggorokan, batuk, linu-linu pada otot, sakit kepala, serta keluar air mata, tapi mata tak berwarna merah. Namun, jika terkena cahaya, mata akan merasa silau. Biasanya anak menjadi kurang aktivitasnya, banyak diam, dan terkadang rewel. Radang tenggorokan disebabkan virus dan menular melalui butiran halus air ludah (droplet) yang mengandung kuman yang ada di udara dan terhirup saat bernapas. Pencegahan penyakit ini adalah dengan menjauhkan anak dari orang yang sudah terkena radang tenggorokan. Apabila tidakmemungkinkan, si anak bisa menggunakan masker. Kemudian, berikan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.

4.    Tifus
Tifus dalam istilah medis disebut dengan demam tifoid. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella typhi. Kuman penyebab tifus ini hidup di air kotor, makanan tercemar, dan lingkungan kotor lainnya. Gejala umum yang dapat dikenali adalah demam dengan suhu 38-39 derajat Celcius, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare atau justru sembelit (sulit buang air besar) selama beberapa hari. Anak tampak lemah dan lesu. Pencegahan tifus dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi tifoid setiap tiga tahun. Selain itu ajarkan anak hidup sehat dan tidak jajan sembarangan.


Demikian informasi dari kubuskecil.blogspot.com mengenai 4 penyakit langganan anak yang mungkin dapat menambah wawasan anda. Tingkatkan dan jaga kesehatan diri dan pola makan yang benar. Semoga bermanfaat.

Post a Comment

0 Comments