Senjata Khas Indonesia Part I




Demi kelestarian budaya bangsa yang saat ini tengah dijajah oleh bangsa lain serat diakui sebagai budayanya, maka marilah kita melestarikan budaya bangsa sebagai budaya luhur Bangsa Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia pasti sependapat bahwa kebudayaan Indonesia sangat beragam. Tetapi rasanya selama ini para penerus bangsa hanya sibuk dengan busaya-budaya asing yang belum tentu semua baik. Sementara kebanyakan melupakan kebudayaan Indonesia asli.
Tetapi coretan ini tidak mendiskusikan hal itu, karena semoga penerus segera sadar dan mengangkat budaya Indonesia serta semoga pemerintah sudah mempunyai rencana untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Nah, pernahkah kita memikirkan tentang senjata tradisional Indonesia?? Jika belum, mari kita lihat beberapa senjata tradisional Indonesia dan sedikit deskripsinya.
Pertama sebelum kita mengenal dan mengetahui sebagian kecil senjata-senjata tradisional asli Indonesia alangkah baiknya kalau kita mengetahui tentang makna kata senjata dan kata tradisional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Senjata mempunyai 3 arti yaitu :


  1. Senjata adalah alat yg dipakai untuk berkelahi atau berperang (keris, senapan, dsb)
  2. Senjata adalah sesuatu (ijazah, surat, kop surat, cap, memo, dsb) yg dipakai untuk memperoleh suatu maksud
  3. Senjata adalah tanda bunyi pada tulisan Arab (fatah, kasrah, damah, dsb)

Sedangkan senjata menurut Wikipedia, Senjata adalah suatu alat yang digunakan untuk melukai, membunuh, atau menghancurkan suatu benda. Senjata dapat digunakan untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri, dan juga untuk mengancam dan melindungi. Apapun yang dapat digunakan untuk merusak (bahkan psikologi dan tubuh manusia) dapat dikatakan senjata. Senjata bisa sederhana seperti pentungan atau kompleks seperti peluru kendali balistik.
Kata Tradisional menurut Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai 2 arti yaitu :
  1. Tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yg selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yg ada secara turun-temurun:
  2. Tradisional adalah menurut tradisi (adat)

Sedangkan tradisional menurut Wikipedia, Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Jadi menurut saya kalau disimpulkan Senjata Tradisional yaitu sesuatu yang digunakan untuk meraih tujuan baik bertujuan mempertahankan diri, merusak atau menghancurkan sesuatu yang masih bersifat tradisi atau adat. Marilah kita lihat beberapa senjata tradisional Indonesia seperti di bawah ini.


Alamang

Alamang adalah sebuah pedang dari Indonesia. Di Sulawesi pedang ini disebut juga Sonri atau Salapu. Sonri atau Salapu adalah salah satu jenis senjata yang di sakralkan di daerah Bugis-Makassar. Bentuknya senjata ini merupakan gabungan 3 jenis senjata yaitu tappi, badik dan tombak. Alamang atau Salapu atau sonri memiliki pisau bermata dua yang lurus. Pedang ini biasanya terbuat dari baja biasa, tetapi juga dari baja pamor atau baja damaskus. Bagian pegangan terbuat dari kayu atau tanduk. Bagian sarung pedang ini terbuat dari kayu ataupun rotan. Panjang keseluran pedang ini beserta gagang biasanya 74cm dengan panjang sisi logam 58cm.



Piso Gaja Dompak

Gaja Dompak adalah sebutan untuk bentuk ukiran yang berpenampang gajah. Piso Gaja Dompak adalah pisau yang mempunyai ukiran pada tangkai dan ukiran berpenampang gajah. Pisau Gaja Dompak adalah senjata tradisional khas Sumatera Utara. Piso gaja dompak adalah pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII Ketika terjadi perang di Aceh.



Rencong

Rencong (Bahasa Aceh: reuncong) adalah senjata tajam belati tradisional Aceh, di pulau Sumatera Indonesia bentuknya menyerupai huruf "L". Rencong termasuk dalam kategori belati yang berbeda dengan pisau atau pedang. Rencong memiliki kemiripan rupa dengan keris. Panjang mata pisau rencong dapat bervariasi dari 10 cm sampai 50 cm. Matau pisau tersebut dapat berlengkung seperti keris, namun dalam banyak rencong, dapat juga lurus seperti pedang.



Karih
 
Karih adalah Senjata tradisional Sumatera Barat. Bentuknya seperti keris tapi tidak berlekuk. Karih biasanya dipakai oleh kaum laki-laki dan diletakkan di sebelah depan pinggang, saat sekarang penggunaannya hanya dipakai bagi mempelai pria sebagai pelengkap pakaian adat pria.



Sundu

Sundu adalah senjata semacam keris dari NTT yang merupakan senjata tikam dikeramatkan oleh masyarakat.



Kujang

Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram. Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran.



Salawaku
Salawaku adalah senjata perisai tradisional yang berasal dari Maluku Indonesia. Sawalaku menjadi senjata khusus yang sering dipergunakan oleh penduduk asli Maluku dalam berperang melawan musuh. Salah satu perang yang mempergunakan senjata ini adalah ketika Kapitan Pattimura dan rakyatnya perang melawan tentara Belanda. Salawaku berarti perisai. Di Pulau Buru perisai ini disebut "Emuli". Salawaku digunakan pada waktu penyambutan tamu atau dalam acara adat yang namanya Tari Cakalele atau tari perang.



Koraibi


Koraibi adalah perisai tradisional yang berasal dari kepulauan mentawai Indonesia. Koraibi adalah tameng yang terbuat dari kayu sepanjang 1 m dan lebar 30 cm. Koraibi ini dulu dipergunakan untuk menangkis serangan panah, tombak dan parang dari musuh. Orang Mentawai memakai koraibi untuk menjaga diri dari serangan musuh, baik musuh yang langsung berhadapan maupun musuh yang sembunyi-sembunyi. Bentuk koraibi seperti motif kepala buaya. Dan diukir sedemikian rupa sehingga nampak gagah dan cocok untuk koraibi.



Celurit

Celurit atau Sabit atau arit adalah alat pertanian berupa pisau melengkung menyerupai bulan sabit. Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung merujuk pada alat pertanian, sedangkan celurit pada senjata tajam. Celurit menjadi senjata khas suku Madura yang biasa digunakan sebagai senjata carok. Senjata ini sudah melegenda sebagai senjata yang biasa digunakan oleh tokoh bernama Sakera. Masyarakat Madura biasanya memasukkan khodam, sejenis makhluk gaib yang menempati suatu benda, ke dalam celurit dengan cara merapalkan doa-doa sebelum carok.


Post a Comment

0 Comments